logo
Kembali

Strategi Menghadapi Resesi 2023 Untuk Perusahaan Logistik

undefined

Seperti yang telah diketahui publik, perkiraan terjadinya resesi 2023 tentu akan berdampak buruk di seluruh bidang industri, termasuk pula perusahaan logistik. Resesi ekonomi mencerminkan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi secara berturut-turut pada suatu wilayah. Indonesia juga berpotensi mengalami dampak dari adanya resesi ekonomi yang terjadi besar-besaran di tahun 2023.

Menjelang tahun 2023, tentu banyak perusahaan yang segera mengatur strategi aman untuk menghadapi resesi. Tentu Anda juga harus mengetahui apa saja strategi menghadapi resesi 2023 untuk perusahaan logistik yang tengah Anda kelola. Perusahaan pengiriman atau ekspedisi mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pengurangan dampak resesi di tahun yang akan datang.

Perusahaan Logistik Dapat Mengurangi Dampak Resesi 2023

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Chairman SCI (Supply Chain Indonesia) atau Setijadi, perusahaan pada bidang logistik mempunyai suatu peran yang sangat penting dalam upaya pengurangan dampak resesi ekonomi yang akan terjadi secara global pada tahun 2023 mendatang. Lemahnya atau menurunnya daya beli masyarakat dapat terbantu dengan hadirnya kontribusi dari para perusahaan ekspedisi.

Hal ini dapat dinyatakan karena melihat adanya potensi kuat dalam permintaan serta pasokan produk di dalam negeri. Potensi tersebut dicerminka dalam jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Di mana sejumlah hampir 274 juta jiwa tersebut, terdapat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, yaitu sekitar 3,69% selama tahun 2021 silam. Padahal pada tahun tersebut, pandemi sedang meradang dan banyak sektor ekonomi melemah. Tetapi Indonesia dapat menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi lebih dari 3% selama satu tahun.

Upaya Menghadapi Resesi 2023 Untuk Perusahaan Logistik

undefined

Melihat posisi perusahaan logistik yang meguntungkan, tentu berbagai upaya yang dapat dijalankan dalam menghadapi resesi 2023 dapat ditempuh dengan lebih mudah. Perusahaan ekspedisi harus fokus terhadap upaya untuk meningkatkan efisiensi dalam bidang logistik. Bagaimana caranya? Setijadi, Chairman SCI, mengatakan bahwa hal tersebut dapat ditempuh dengan pemfokusan di proses transportasi.

Dalam perusahaan ekspedisi, biaya transportasi mempunyai kontribusi yang mencapai 70% besarnya dari total biaya operasional perusahaan ekspedisi. Oleh karena itu, untuk mendukung perusahaan ekspedisi dalam menghadapi resesi, tentu harus difokuskan pada hal transportasi pengiriman. Menyusul di urutan kedua adalah pada lingkup pergudangan yang juga menjadi nadi untuk operasional logistik.

Perbaikan Transportasi Pada Perusahaan Logistik

Lalu bagaimana cara menempuh perbaikan transportasi tersebut? Pada kwartal akhir tahun 2022 tentu menjadi lebih berat bagi perusahaan ekspedisi karena adanya kenaikan BBM atau harga bahan bakar minyak di Indonesia. Terlihat dampak kenaikan BBM tersebut memengaruhi pula terhadap harga ongkos kirim yang juga bertambah naik.

Untuk itu, perusahaan harus memutar otak untuk melakukan perbaikan transportasi di sisi yang lain. Ada 3 strategi utama yang bisa dijalankan. Yang pertama yaitu melakukan transisi dari energi BBM ke green energy dengan memanfaatkan armada pengiriman berbasis kendaraan energi listrik. Perusahaan bisa memulai dengan pengadaan motor listrik untuk pengiriman barang oleh kurir. Tentu aka nada budget tersendiri untuk menerapkan strategi pertama ini.

Kedua, dengan melakukan optimalisasi rute penjemputan dan pengiriman paket pelanggan guna menekan biaya operasional menjadi lebih hemat. Ketiga, dengan menekan biaya warehouse atau gudang dengan mengoptimalkan jumlah gudang yang sudah ada. Perusahaan tentu tidak akan menambah jumlah gudang untuk beberapa waktu ke depan.

Demikian beberapa strategi menghadapi resesi 2023 untuk perusahaan logistik yang bisa Anda jadikan referensi untuk tetap bertahan di resesi ekonomi global yang akan datang. Anda juga bisa memberikan beberapa promo kecil untuk tetap menarik minat beli pelanggan dalam berbelanja online.